Saturday, November 4, 2017

Sering kita jumpai dalam teks atau wacana bahwa sebenarnya setiap kata yang kita gunakan tidak semuanya merupakan kata dasar. Kata dapat berubah menjadi kata berimbuhan, kata ulang, kata majemuk, bahkan kata majemuk berimbuhan.

Berikut ini SBI akan mengulas sedikit tentang kata dasar dan kata turunan.


Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu satuan.
contoh:
Kantor pajak penuh sesak.
Buku itu buku baru.
Kami percaya kalian jujur.


Kata Turunan
Kata turunan terbagi menjadi tiga jenis: Kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk.
a. Kata Berimbuhan
Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya:
bergetar
menengok
dipukul
siapkan
dibiayai
mempermainkan 
Perlu menjadi catatan apabila di- yang merupakan preposisi tidak ditulis serangkai dengan kata yang diikutinya.

Nah... bagaimana jika ada bentuk dasarnya adalah gabungan kata?
Apabila hanya satu imbuhan penulisan imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya saja
Misalnya:
ber- + tepuk tangan  menjadi bertepuk tangan
-i  + garis bawah menjadi garis bawahi

Apabila dua imbuhan (awal-akhir) maka gabungan kata tersebut ditulis serangkai (disatukan).
Misalnya:
me- -kan + beri tahu menjadi memberitahukan
memper- - kan + tanggung jawab menjadi mempertanggungjawabkan
di- -kan + lipat ganda menjadi dilipatgandakan

Jika salah satu unsur gabungan kata itu merupakan bentuk terikat , maka gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
a (bentuk terikat)+moral=  amoral
antar (bentuk terikat)+kota= antarkota
non (bentuk terikat)+formal= nonformal
tuna (bentuk terikat)+netra= tunanetra
Maksud bentuk terikat disini adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri ketika dibuat ke dalam bentuk kalimat.

 
b. Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Ada yang merupakan kata ulang penuh, kata ulang berimbuhan, dan kata ulang berubah bunyi.
Misalnya:
buku-buku
jalan-jalan
dibesar-besarkan
memukul-mukul
gerak-gerik
bolak-balik

c. Kata Majemuk
Gabungan kata yang merupakan kata majemuk adalah gabungan kata yang memiliki arti baru terlepas dari arti tiap kata dasarnya.
Misalnya:
duta besar
kambing hitam
mata pelajaran
kepala sekolah

Itu saja yang bisa SBI sampaikan di catatan SBI kali ini, tunggu catatan SBI selanjutnya, terima kasih.

2 comments :

  1. Kang boleh rikues.
    Bisa bahas mengenai kalimat.
    Saya masih pusing cara menentukan s+p+o+pel+k
    Ditunggu ya kang.
    Ulasana bagus banget dan mudah dimengerti.

    ReplyDelete
  2. diusahakan segera kang, bertahap. terima kasih sudah berkunjung.

    ReplyDelete